LIRIK IBU LAGU IWAN FALS

>> Selasa, 31 Maret 2009

Lirik lagu Iwan Fals - Ibu

Posting lirik ini di blog anda

(*)

Am FM7 Am

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh

FM7 Am/D E

Lewati rintang untuk aku anakmu

Am FM7 Am

Ibuku sayang masih terus berjalan

FM7 Am/D E Am

Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah

Am/B C Am/D FM7 Am

Seperti udara… kasih yang engkau berikan

C Am/D FM7 Am

Tak mampu ku membalas…ibu…ibu

Int : Am Am/C Am/B

Am FM7 Am

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu

FM7 Am/D E Am

Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Am/B C Am/D FM7 Am

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku

C Am/D FM7 Am

Dengan apa membalas…ibu…ibu….

Int : Am FM7 Am7 Am/D

Am C C/B

kembali ke (*)

Read more...

PENGANTAR ILMU BUDAYA DASAR

MATA HULIAH ILMU BUDAYA DASAR BUKAN PELAJARAN SASTRA, BUKAN FILSAFAT DAN BUKAN SESUATU DISIPLIN ILMU YANG BERDIRI SENDIRI. kuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaranm, heindahan, kebebasan dalam berbagai bentukm hubungan dengan alam semesta, Tuhan dan masyarakat dan juga penemuan diri sendiri. Gampangannya terus menhadikan diri kita lebih bermakna.

Sebelum tahun 2000 nama mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah termasuk Mata Kuliah Dasar Umum ( MKDU ) setelah diterbitkan SK Menteri tahun 2000 tentang penyusunan kurikulum perguruan tinggi berubah menjadi MPK ( mata kuliah Pengembangan Kepribadian ) yang termasuk Kurikulum Institusiona bukan inti...................................

Read more...

WHEN YOU SAY " I LOVE YOU "


When you say" I love you"

Sejak semula, keluarga dari si gadis tidak menyetujui hubungannya dengan sang pemuda.
Mereka mengajukan alasan mengenai latar belakang keluarga, bahwa jika si gadis memaksa terus bersama dengan sang pemuda, dia akan menderita seumur hidupnya.....


Karena tekanan dari keluarganya, si gadis jadi sering bertengkar dengan pacarnya. Gadis itu benar2 mencintainya, dan dia terus-menerus bertanya, "Seberapa
besar kamu mencintaiku?"


Sang pemuda tdk begitu pandai berbicara, dia selalu membuat si gadis marah. Dan komentar-komentar dari> orangtuanya membuatnya bertambah kesal.


Sang pemuda selalu menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Dan sang pemuda selalu membiarkannya melampiaskan kemarahannya kepadanya....


Setelah beberapa saat, sang pemuda lulus dari perguruan tinggi. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri, tapi sebelum dia pergi, dia melamar gadisnya,
"Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan kata2 manis, tapi saya tahu bahwa saya mencintaimu. Jika kamu setuju, saya ingin menjagamu seumur hidupmu. Mengenai
keluargamu, saya akan berusaha keras untuk meyakinkan mereka agar menyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku?"
Si gadis setuju, dan keluarganya setelah melihat usaha dari sang pemuda, akhirnya merestui hubungan mereka. Sebelum pemuda itu berangkat, mereka bertungan
terlebih dahulu. Si gadis tetap tinggal di kampung halaman dan bekerja, sementara sang pemuda meneruskan kuliahnya di LN.....


Mereka melanjutkan hubungan mereka melalui surat dan telepon.
Kadang-kadang timbul kesulitan, tapi mereka tidak menyerah terhadap keadaan.


Suatu hari, dalam perjalanan ke tempat perhentian bis sepulang dari kerja, si gadis tertabrak mobil hingga tak sadarkan diri. Ketika siuman, dia melihat
kedua orangtuanya dan menyadari betapa beruntungnya dia dapat selamat.


Melihat air mata orangtuanya, dia berusaha untuk menghibur mereka.
Tetapi dia menemukan... bahwa dia tidak dapat berbicara sama sekali.
Dia bisu..... Menurut dokter kecelakaan tersebut > telah mencederai otaknya, dan itu menyebabkannya bisu seumur hidupnya. Mendengar orangtuanya membujuknya,
tapi tidak dapat menjawab sepatah kata pun, gadis tersebut pingsan... Sepanjang hari hanya dapat menangis dan membisu...


Ketika akhirnya dia boleh pulang dari RS, dia mendapati rumahnya masih seperti sedia kala. Hanya jika telepon berdering, dia menjadi pilu.
Dering telepon telah menjadi mimpi terburuknya. Dia tidak dapat memberitakan kabar buruk tersebut kepada pacarnya dan menjadi bebannya.


Dia menulis sepucuk surat untuknya, memberitahukan bahwa dia tdk mau lagi menunggu nya. Hubungan antara mereka sudah putus, bahkan dia mengembalikan cincin
pertunangan mereka. Mendapat surat dan telepon dari si pemuda, dia hanya bisa menitikkan air mata... Ayahnya tidak tahan melihat penderitaannya, dan memutuskan
untuk pindah. Berharap bahwa dia dapat melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia...


Pindah ke tempat baru, si gadis mulai belajar bahasa isyarat. Dia berusaha melupakan sang pemuda... Suatu hari sahabatnya memberitahukan bahwa pemuda itu
telah kembali dan mencarinya ke mana-mana. Dia meminta sahabatnya untuk tidak memberitahukan di mana dia berada dan menyuruh pemuda tsb. untuk melupakannya....
Lebih dari setahun, tidak terdengar lagi kabar pemuda itu sampai akhirnya sahabat si gadis menyampaikan bahwa sang pemuda akan menikah dan menyerahkan
surat undangan. Dia membuka surat undangan itu dengan hati pedih, dan menemukan namanya tercantum dlm
undangan. Sebelum dia sempat bertanya kepada sahabatnya, tiba-tiba sang pemuda muncul di hadapannya. Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikan bahwa....
Aku telah menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mempelajari bahasa isyarat, agar dapat memberitahukan kepadamu bahwa aku belum melupakan janji kita,
berikan aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu.
"I L O V E Y O U"
Melihat bahasa isyarat tersebut, dan cincin pertunangannya.... Si gadis akhirnya tersenyum bahagia.


Perlakukan setiap cinta seakan cinta terakhirmu... dan baru kamu akan belajar cara memberi.....


Perlakukan setiap hari seakan hari terakhirmu..... dan baru kamu akan belajar cara menghargai......


Jangan pernah menyerah.


Keindahan Persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat
mempercayakan rahasiamu...


Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan...


Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar, mengandung banyak resiko...


Yakinlah pada dirimu ketika kamu berkata: "Aku mencintaimu..."


"When loving someone... never regret what u do... only regret what u didn't do"

Read more...

Benarkah Kita Hidup Dalam Serba Kekurangan?

Mencoba menulis untuk membangkitkan semangat hidup. Karena keterbatasan-keterbasan saya, daya tangkap hidup yang rendah, persepsi salah, dan kesadaran yang rendah membuat hidup serba kekurangan bahkan mungkin harus mati, karena dirasatidak mampu hidup atau dirasa hidup membuat susah orang.===========


Banyak sekali kekurangan dalam diri kita. Kurang mancung. Kurang putih. Kurang kaya. Kurang pintar. Dan beragam macam kurang-kurang lainnya. Oleh karena itu, kita tidak pernah kekurangan alasan untuk bersembunyi dibalik serba kekurangan yang kita miliki. Sampai-sampai, alasan yang kita kemukakan itu tidak lagi bisa diterima akal karena sama sekali tidak bermutu. Herannya, semakin hari kita semakin nyaman dengan beragam alasan itu. Seolah-olah kita sudah menjadi sahabat terbaik bagi para alasan dan enggan beranjak barang sedikit saja dari tempat persembunyian itu. Padahal, kita percaya bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Dan kita juga percaya bahwa dibalik ketidaksempurnaan itu; ada orang-orang yang bisa menghasilkan pencapaian tinggi. Tapi, mengapa bersembunyi dibalik kekurangan diri ini kok terasa begitu nikmat?

Pada awal tahun ini, saya berwisata bersama teman-teman kantor ke Malang. Ketika tengah menikmati makan bakso di wisata selekta mata saya tertuju kepada sebuah meja dimana disana tengah bersantap siang sebuah keluarga terdiri dari Ayah, Ibu, dan dua anak yang lucu-lucu. Anak-anak sibuk bermain. Sang Ibu sibuk menyuapi mereka. Sedangkan sang Ayah terlihat asyik melayani pertanyaan-pertanyaan anak-anak sambil bekerja dengan laptopnya. Sungguh, saya terkesan dengan lelaki seumuran saya itu. Entah mengapa, saya merasa ada 'aura' kuat yang terpancar dari dalam dirinya. Ketika itu saya merasa seolah tengah memandang seorang bintang dengan segenap profesionalisme dan kompetensi. Padahal, saya tidak mengenalnya.

Saya tidak berhenti mencuri pandang kearahnya. Seperti ketika remaja dulu mencuri pandang kearah gadis pujaan hati. Bedanya, dulu saya melakukan itu karena perasaan suka kepada kecantikan yang memukau. Sekarang, karena sebuah kekaguman. Diam-diam, dalam hati saya berbisik; ingin rasanya meniru orang itu.

Saya mengira bahwa kekaguman itu akan berhenti sampai disitu. Tetapi saya keliru seratus persen. Saya termangu ketika menyaksikan pemandangan lain sesaat setelah itu. Yaitu, ketika orang itu berubah posisi duduk dan serta merta saya menyadari bahwa ternyata orang itu memiliki keistimewaan lain yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Tahukah anda apa keistimewaan itu? Beliau memiliki satu kaki.

Sekarang saya jadi malu kepada diri sendiri. Dengan kesempurnaan fisik ini pun saya masih saja bersembunyi dibalik seribu satu alasan untuk membesar-besarkan kekurangan diri. Sehingga saya bisa dengan mudahnya menyerah. Lalu, memilih untuk bersikap pasif. Lalu menjadi orang yang tidak berbuat apa-apa secara produktif.

Betapa banyak orang yang diberi kesempurnaan penciptaan seperti kita, namun mempunyai mental yang lembek. Betapa banyak orang yang memiliki kelengkapan fisik seperti kita, namun setiap hari berkubang dengan keluh kesah. Padahal, betapa Tuhan telah memberi lebih banyak dari yang kita butuhkan; tapi, kita masih saja memenjarakan diri didalam kotak berlabel 'kurang'.

Saat ini, rasanya kok saya masih duduk dihadapan orang hebat itu. Dan saya masih merasakan semangatnya berputar-putar diatas kepala saya. Seolah dia berubah menjadi malaikat bersayap indah, lalu berkata; "Keluarlah dari tempat persembunyianmu. Karena, Tuhan telah memberimu segala yang engkau butuhkan, untuk menjalani hidupmu.....".


Catatan Kaki:
Menyadari kekurangan diri bisa menghindarkan kita dari sifat sombong. Namun, terlampau membesar-besarkannya bisa melupakan kita akan betapa banyak nikmat yang sudah kita dapat.


Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP